Wednesday, April 30, 2014

Testimoni dari Malang

Yth. Prof. Raldi Artono Koestoer dan Y Bayi Prematur dan Neonatal Assalamualaikum. WR. WB Pertama – tama Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Alloh SWT. atas berkat sifat kasih sayang-NYA masih memberikan kami kesempatan kepercayaan untuk mengasuh anak kami yang lahir dalam kondisi Prematur, Kedua, kami ucapkan terima kasih banyak kepada Prof Raldi Artono Koestoer selaku pencetus Program Penyelamatan Bayi Prematur Indonesia dan Bpk Totok Wahyudi selaku Agen peminjaman Inkubtor Wilayah Malang. Perantara program dan Inkubator yang kami pinjam ini, anak kami bisa tumbuh besar selayaknya bayi normal yang lain. sekali lagi terima kasih banyak. semoga apa yang di perjuangkan dalam program ini. menjadi ladang amal di dunia yang mana hasilnya bisa di petik di akherat kelak. amin barakalloh Insya Alloh dalam minggu minggu ini kami akan mengembalikan inkubator tersebut dikarenakan anak kami sudah cukup besar sehingga sudah tidak membutuhkan inkubator tersebut. dan saya pribadi selaku orang tua siap membantu meninformasikan tentang program ini kepada orang orang orang yang membutuhkan. wassalamualaikum. WR.WBBiodata kami Nama Ayah : EKO SAPUTRO Nama IBU : NUR LAILI FAUZIAH Nama Anak : “Achmad Hisyam Bahrul Maajid” TTL : Malang 24 Maret 2014 BBL : 1,7 Kg Tinggi Lahir : 41 cm BBS : 2,6 Kg Tinggi Skrg : 60 cm dibawah ini foto anak kami mulai pertama lahir di inkubator RS dan ketika berkembang dalam inkubator C02 di rumah — with Raldi Artono Koestoer. -0- Eem Supriyadi, Ibnu ‘Rehan’ Roihan, Azfraida Nunu Dezfia and 2 others like this. Raldi Artono Koestoer Mhn ijin utk sy copas di blog saya dan blog Y Bayi Prematur dan Neonatal -0- Info penting Program Peminjaman Inkubator untuk di rumah. Sudah ada Agen Relawan Peminjaman inkubator di beberapa kota, yaitu: Pemalang Semarang Magelang Malang Bali Segera menyusul: Banda Aceh Cilegon Kirim pesan bayi prematur SMS Center +62856 5931 2070 Email: koestoer@eng.ui.ac.id FB Fanpage : Y Bayi Prematur dan Neonatal Twitter : @artonokoestoer Blog : yabapi.blogspot.com ; koestoer.wordpress.com Terimakasih atas bantuan dan doa anda semua..–

Sunday, April 6, 2014

Cara Membawa Inkubator dg Bagasi Pesawat

Cara Membawa Inkubator dg Bagasi Pesawat Posted by koestoer in Uncategorized and tagged with bagasi, Bali, Emilius, fragile, incubator, inkubator, Jakarta, peminjaman gratis, pesawat, Pontianak, Wayan Nata 25 Maret 2014 Dear Emil, Terimakasih atas sharingnya membawa inkubator dari Jakarta ke Pontianak. Mohon ijin untuk saya posting di blog, karena bulan depan akan ada yang membawa inkubator dari Jakarta ke Bali, yaitu sdr Wayan Nata. Beliau bersedia menjadi agen peminjaman inkubator gratis untuk daerah Bali. Salam. On 25-03-2014 12:51, Emilius Sudirjo wrote: > Dear Bg Raldi, > > Sebelumnya maaf kalau lambat merespon permintaan abang untuk share > pengalaman membawa inkubator portabel dengan bagasi pesawat. Berikut > pengalaman saya: > > Saat harus membawa inkubator dari UI ke Pontianak (dengan pesawat > udara) terus lanjut lewat jalur darat ke Ngabang(Kab.Landak, KalBar) > saya sempat berpikir 2 pilihan, yaitu dengan menggunakan bagasi atau > dibawa masuk ke kabin. Karena dimensinya yang cukup besar ternyata > tidak muat untuk dibawa masuk ke kabin. Alasannya adalah terkendala > pada tempat penyimpanan di kabin. Akhirnya saya memutuskan membawa > dengan bagasi. > > Pertama saya sempat berpikir mau membuat pallet kayu dengan dilapisi > peredam kejut/benturan sehingga aman sampai ke tujuan. namun karena > terbatasnya waktu yang saya miliki maka saya mencari cara lain. > Akhirnya saya hanya membungkus dengan menggunakan kardus tebal yang > kaku. Bagian yang tersulit adalah membungkus bagian tutup inkubator > yang terbuat dari acrillyc. Untuk bagian bawa karena terbuat dari kayu > saya tidak melapisi dengan bahan lain, tapi hanya dengan kardus saja > kemudian di plester dan diikat. Nah untuk bagian tutup acrillycnya > setelah saya bungkus dengan kardus (dengan posisi bagian atas terbuka) > > , bagian dalamnya saya pasang peredam kejut dengan menggunakan kardus > yang digulung membentuk bagung seperti lampu neon. saya pasang sekitar > 8 peredam kejut, 4 melintang dan 4 membujur. selanjutnya dibandara > saya minta dibungkus dengan plastik bening. saat check in saya minta > dipasangi tanda pecah belah (fragille) kepada petugasnya. Puji Tuhan > sampai di Pontianak inkubatornya selamat, dan juga saat dibawa dengan > taksi ke tujuan akhir inkubatornya tetap bisa berfungsi. > > Demikian share saya Bang, semoga bermanfaat > > salam, > > Emilius > > Emilius Sudirjo, MSc